Categories
Blog

6 Etika Naik Kereta di Jepang Agar Hemat & Nyaman Tinggal di Jepang

Banyak orang indonesia yang punya impian untuk bisa kuliah, magang kerja, ataupun sekedar jalan-jalan di Jepang. Tidak heran jika kamu juga ingin meraih impianmu di sana.

Tentunya, kamu akan berharap ada transportasi yang praktis, aman, nyaman, dan hemat biaya saat tinggal di Jepang.

Berbeda dengan indonesia di mana transportasi utamanya adalah motor atau mobil pribadi. Alat transportasi utama di Jepang adalah kereta. Lebih tepatnya kereta listrik. Kadang-kadang orang Jepang juga menggunakan bis ataupun sepeda sebagai alternatifnya.

Nah, diartikel ini akan dijelaskan mengenai alasan mengapa memilih kereta, cara beli tiket, hingga etika naik kereta di Jepang supaya kamu bisa mewujudkan harapanmu tadi.

Kereta di Jepang
Kereta JR di Jepang

Jenis kereta di Jepang ada banyak, jadi tidak mungkin akan kami jelaskan semuanya di sini.

Singkatnya ada 3 Jenis kereta di Jepang.

  • 電車(Densha) : Kereta listrik biasa (seperti KRL atau Prameks yang lebih bagus kualitasnya). Ini ada banyak jenisnya.
  • 地下鉄 (Chikatetsu) : Kereta bawah tanah atau Subway, mirip seperti densha tapi melalui bawah tanah.
  • 新幹線 (Shinkansen) : Kereta cepat Jepang, kereta yang kecepatannya hingga 330 km/jam.
Etika naik kereta
Shinkansen di Jepang

Mana yang sebaiknya dipakai itu tergantung kebutuhan dan rutenya.

Lalu biasanya perjalanan dari rumah ke stasiun/halte, ditempuh dengan jalan kaki.

Meskipun Jepang merupakan negara produsen motor dan mobil terbesar di dunia, nyatanya penduduk Jepang tidak menggunakannya sebagai transportasi utama.

Apalagi orang Jepang yang tinggal di daerah perkotaan.

Kenapa?

Alasan utama kenapa memilih kereta atau bis yang biasa kami dengar dari orang Jepang adalah sebagai berikut :

  • Biaya bahan bakarnya mahal. Di artikel ini sukajepang.com menceritakan bahwa, di Jepang bensin itu harganya sekitar 16.000 rupiah per liter jika dirupiahkan.
  • Biaya pembuatan SIM di Jepang mahal. Seperti yang dijelaskan otodetik, kira-kira butuh 40 juta rupiah untuk buat SIM. Ini masih plus wajib ikut kursus menyetir yang mahal juga.
  • Pajak kendaraan sangat mahal. Bahkan semakin tua kendaraannya, pajaknya juga makin mahal.
  • Jika kendaraannya rusak, biaya servisnya mahal. Kalau mau dibuang, harus bayar mahal untuk buang rongsokannya.
  • Peraturan lalu lintasnya sangat ketat dan detail. Misalnya saat mau melewati palang pintu rel kereta saja, harus berhenti sejenak selama beberapa detik. Jika tidak, bisa di denda sekitar 500 ribu jika dirupiahkan. Jadi kalau tidak mahir mengendarai, beresiko ditangkap polisi karena melanggar peraturan.
  • Kereta dan bis di Jepang itu sangat tepat waktu, jadwal dan rute yang jelas tertulis di stasiun/halte, nyaman, dan berbagai fasilitas yang membuat kendaraan pribadi hampir tidak diperlukan lagi.
  • Taksi di Jepang mahal. Sekali buka pintu saja (taksi belum jalan), dikenakan biaya sekitar 600 yen, atau sekitar 75 ribu rupiah (jika kurs 1 yen = Rp 125).

Oke, itulah alasan kenapa kereta atau bis di jepang jauh lebih praktis, lebih murah, dan lebih aman daripada kendaraan lainnya.

Oleh sebab itu, orang indonesia seperti kita juga sebaiknya menggunakan kereta atau bis sebagai alat transportasi utama ketika tinggal di Jepang.

Cara Beli Tiket Kereta Di Jepang

Lalu bagaimana cara beli tiket kereta di Jepang?

Untung caranya hampir sama, jadi tidak perlu kami jelaskan panjang lebar. Pada intinya ada 4 sistem pembelian tiket, yaitu tiket khusus, tiket commuter, suica dan sekali jalan.

Tiket Khusus

Untuk tiket khusus, biasanya ada persyaratan khusus yang perlu dipenuhi sebelum dapat membeli tiket tersebut. 3 contoh yang paling sering adalah:

  • JR pass: sebuah tiket khusus yang bisa berlaku selama 1, 2, sampai 4 minggu. Tiket ini hanya dapat dibeli oleh orang yang memiliki visa turis di jepang dan harus dibeli di luar Jepang. Dengan tiket ini, kamu dapat memakai semua kereta yang dioperasikan oleh JR sepuasnya selama tiket masih berlaku.
  • Seishun 18: Sebuah tiket khusus yang hanya dapat dibeli saat liburan musim semi, panas, dan musim dingin. Tiket ini sangat murah, dengan sekitar 1,2 juta, kamu dapat menaiki semua kereta yang dioperasikan JR selama 5 hari. Tapi, kereta yang bisa dinaiki hanya kereta yang bukan special express dan shinkansen.
  • Tokunai pass: Tiket khusus di tokyo. Dengan tiket ini, kamu bisa keliling di daerah metropolitan tokyo sepuasnya selama 1 hari. Hanya bisa dipakai selama 1 hari dan di dalam area metropolitan tokyo saja.
Tiket Subway di Jepang
Tiket subway untuk 2 hari

Tiket Commuter

Tiket commuter adalah tiket yang berlaku sepanjang satu stasiun ke stasiun lainnya, dan berlaku selama beberapa bulan.

Keuntungan dari tiket ini, adalah harganya relatif murah, dan kamu bisa jalan-jalan gratis di antara kedua stasiun yang tertulis di tiket kamu.

Misalnya tiket commutermu adalah dari Akihabara ke Shinjuku. Kalau kamu naik dari Iidabashi, dan turun di Yoyogi, tetap akan gratis karena 2 stasiun tersebut ada di antara Akihabara dan Shinjuku.

Tiket Suica

Suica adalah sebuah kartu prepaid serbaguna yang bahkan bisa kamu pakai untuk belanja di Jepang.

Kartu suica tidak memiliki fitur spesial apapun, tapi kamu bisa hemat waktu karena hanya butuh sesekali mengisi saldo di kartu suicamu.

Kalau kamu punya kuota lebih, silahkan tonton video cara beli tiket PASMO & SUICA dari JapanesePod101 berikut:

Tiket Sekali Jalan

Tiket sekali jalan adalah tiket yang hanya bisa dipakai sekali, dan mesin akan secara otomatis memakan tiketnya waktu kamu keluar stasiun.

Tiket Kereta di Jepang
Tiket Sekali Jalan

 

Etika Naik Kereta di Jepang yang Harus Kamu Tahu Sebelum ke Jepang

Nah, kereta dan bis di Jepang, ada beberapa “peraturan” tidak tertulis yang sering kali orang asing tidak tahu. Akibatnya, secara tidak sadar kita bisa berbuat sesuatu yang dianggap tidak sopan bagi orang jepang.

Berikut beberapa etika naik kereta yang kamu harus tahu sebelum datang ke Jepang :

 

1. Dilarang Menerima Telpon

Masa? Terima telpon di kereta tidak sopan?

Ya, di Jepang menerima telpon di dalam kereta itu dianggap tidak sopan. Karena menjaga ketenangan di dalam kereta itu sangat penting. Dikhawatirkan itu bisa mengganggu penumpang lainnya.

Tapi bukannya beberapa orang Jepang juga berbicara di dalam kereta?

Bicara dalam kereta itu boleh jika diperlukan, tapi harus dengan suara pelan supaya tidak mengganggu penumpang lain.
Memang peraturan ini cukup aneh.

Tapi kamu akan lihat betapa orang Jepang serius dalam menjaga peraturan ini. Tidak jarang, kamu akan menemui beberapa orang buru-buru keluar kereta hanya untuk menerima telpon.

 

2. Mengantri

Sayangnya di Indonesia budaya antri itu masih belum terwujud.

Kita bisa temukan beberapa orang masih suka menyerobot antrian ketika akan naik busway ataupun KRL. Entah alasannya karena sibuk atau merasa orang hebat, tiba-tiba nyelonong begitu saja tanpa rasa malu sedikitpun.

Cara seperti itu tidak bisa diterapkan di Jepang.

Karena poin ini sangat penting, ingat baik-baik. Budayakan antri!

Orang Jepang sangat menjaga budaya antri. Selain dianggap tidak sopan, menyerobot antrian itu perbuatan yang sangat memalukan.

Apalagi waktu mau masuk kereta. Meskipun kereta itu selalu ramai, orang Jepang akan mengantri dengan berbaris rapi agar alur keluar masuk kereta tidak bertabrakan.

Ketika akan naik kereta, caranya tidak dengan berdiri di depan pintu kereta. Tapi berbaris di samping-samping pintu kereta.

Bagian depan pintu dikosongkan agar pada saat kereta datang, orang yang ingin keluar bisa keluar dengan mudah dan tidak tertahan antrian yang ingin masuk ke dalam kereta. Sehingga kereta tidak terlambat berangkat.

Jadi saat kamu di Jepang, jangan langsung berdiri di depan pintu karena bagian itu kosong yaa!

 

3. Menjaga Diri dari Perbuatan yang Mengganggu Penumpang Lain

Di indonesia masih hal yang biasa mengajak ngobrol penumpang lain yang tidak dikenal. Kemudian berkenalan bahkan sampai tanya tempat tinggal atau nomor HP. (meskipun kebiasaan seperti ini mulai ditinggalkan).

Orang jepang tidak suka mengganggu dan diganggu. Ketika naik kereta di Jepang, jangan mengajak bicara penumpang lain. Karena kemungkinan besar akan dicuekin.

Jika sangat penting dan memang harus bertanya, tanyalah pada petugas kereta.

Anak kecil juga harus menaati peraturan. Anak-anak di Jepang dididik disiplin sejak kecil. Termasuk etika di dalam kereta.

Kalau di sini, mungkin beberapa orang masih memaklumi jika anak-anak bertindak seenaknya sendiri di dalam kereta. Misalnya berdiri diatas kursi dengan sepatu, tidur menghabiskan tempat duduk, bahkan berlarian dalam kereta.

Di Jepang tidak bisa seperti itu. Orang tuanya akan malu jika anaknya rewel sampai mengganggu penumpang lain, karena dianggap tidak bisa mendidik anak dengan baik.

 

4. Hati-hati Saat Mempersilahkan Tempat Duduk pada Lansia.

Ketika kamu sedang duduk di dalam kereta atau bis, lalu tiba-tiba melihat lansia sedang berdiri. Apa yang seharusnya kamu lakukan?

Ya, benar.

Berdiri kemudian mengatakan, “silahkan duduk Ibu/Bapak”.

Merasa seperti pahlawan, kita bangga karena mempraktekkan saran guru PKN sewaktu sekolah dulu.

“Jika melihat lansia berdiri di dalam kereta/bis, kita harus memberinya tempat duduk.”

Itu kalau di Indonesia.

Ini tidak bagus untuk diterapkan di Jepang.

Kenapa?

Karena lansia di Jepang tidak mau dianggap lemah. Mereka sangat mandiri, merasa masih kuat dan tidak ingin dimaklumi karena sudah tua.

Justru kalau kamu terang-terangan mempersilahkan duduk, mereka akan tersinggung. Itu tidak sopan di Jepang. Sama halnya mengatakan, “Anda sudah tua, jadi duduk saja”.

Lalu bagaimana caranya memberikan tempat duduk pada lansia?

Berdirilah lalu menjauh dari tempat duduk. Bisa juga dengan berpura-pura ingin turun di stasiun/halte berikutnya.

 

5. Dilarang Berbuat Cabul/Asusila

Kami rasa di semua negara tidak memperbolehkan perbuatan ini. Jadi tidak sulit untukmu.

Peraturan ini di Jepang sangat ketat.

Apabila dengan sengaja menyentuh anggota badan tertentu yang sensitif, korbannya akan mengangkat tangan pelaku dan mengatakan “痴漢” (baca : Chikan).

Artinya hidung belang atau cabul. Kemudian harus berurusan dengan polisi. Guna mencegah perbuatan seperti ini, pemerintah juga menyediakan gerbong khusus untuk wanita.

Bagi orang asing yang tidak terbiasa, seperti indonesia akan kaget melihat hampir semua wanita di sana berdandan. Apalagi saat musim panas, kebanyakan malah berpakaian minim.

Ini hal yang wajar. Mereka bukan bermaksud menggoda atau memancing syahwat. Memang budayanya seperti itu.
Saran kami “Tetep eling lan waspodo”, jaga imanmu ya.

 

6. Dilarang Memotret dalam Kondisi Tertentu

Menurut Atsushi Kamiura, Manager Demand Generation & Marketing Department of Tokyo Metro, yang di tulis dalam harian Kompas, Tidak boleh memotret dekat rel kereta. Alasannya kereta di Jepang sangat cepat.

Kemudian tidak boleh memotret menggunakan lampu cahaya kamera, khususnya saat kereta melewati jalur terowongan karena dapat membahayakan pengemudi kereta. Selain itu juga tidak boleh memotret menggunakan tripod.

Kalau mau memotret di stasiun bersama teman-teman tetap diperbolehkan.

 

Itulah alasan kenapa sebaiknya kamu menggunakan kereta, cara beli tiket kereta, dan etika yang harus kamu taati ketika menaikinya.

Kami rasa tidak sulit untuk menerapkan etika naik kereta di Jepang. Hanya perlu membiasakan diri terutama untuk kamu yang baru pertama kali tahu kebiasaan di Jepang. Kalau sudah terbiasa ini semua tidak akan jadi masalah.

Apalagi jika kita bisa menerapkan kebiasaan-kebiasaan bagus dari Jepang. Seperti budaya antri, mendidik anak untuk taat peraturan, dsb. Kami yakin masing-masing dari kamu juga ikut serta dalam membangun kemajuan Indonesia.

 

Kami sadar tidak ada negera yang sempurna, tapi percayalah banyak hal yang bisa kita pelajari dari kemajuan Jepang.

Oh iya, jangan lupa. Bersyukurlah jika bensin di Indonesia masih di bawah 10 ribu rupiah, biaya pembuatan SIM tidak sampai puluhan juta, dan ongkos taksi yang tidak semahal di Jepang.

Jika ada pertanyaan atau pengalaman lain tentang etika saat naik kereta atau bis di Jepang, silahkan tulis komentarmu di bawah.

Buat kamu yang ada di Jogja dan ingin magang kerja atau belajar bahasa untuk studi lanjut di Jepang, kami menyediakan pelatihan khusus untukmu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *